Selasa, 05 Januari 2016

Serunya Belanja di Tiga Negara


MOMENT Holiday with Costa Victoria Cruise (2)

@MRT Station
LIBURAN tanpa berbelanja rasanya jadi haram hukumnya. Secekak mungkin budget yang kita bawa hampir pasti ada sejumlah uang yang kita sisihkan untuk membeli oleh-oleh ya souvenir, makanan khas yang harganya masuk akal sampai belanjaan yang ga masuk akal. Benar apa benar? Bahkan tak jarang sesampainya di rumah kita lantas berpikir apakah ada manfaatnya barang yang dibeli sampai bisa memenuhi lemari, memenuhi koper dan alamakkk membuat koper kita jadi overload (rasain deh yang nambah duit bagasi kemarin hihihi…)
Sama juga seperti liburan kami member Moment di tiga negara Singapura, Thailand dan Malaysia di bulan Desember 2015 kemarin. Baru mendarat di Singapura saja dan menginap satu malam, tas sudah penuh dengan aneka cokelat dan makanan yang dibeli di Mustafa Center di kawasan Little India. Ya, tour leader kami Miss Galuh Irawati (ditambah tour n travel gak ya hehe...) sudah mengatur sedemikian rupa supaya waktu kami bisa bener-bener optimal karena extend kami di hari terakhir setelah kapal pesiar Costa Victoria mendarat di Singapura\ sepertinya waktu belanja akan kurang. Alhasil kami memborong cokelat-cokelat beraneka rasa dengan harga bervariasi mulai dari 2SGD-15SGD (1SGD itu hampir 10ribu rupiah for sure). Besoknya kami pergi ke daerah Bugis untuk belanja souvenir mulai dari kaos, gantungan kunci, tempelan kulkas, jam tangan, pajangan di meja/lemari atau hiasan dinding macem2 deh. Berapa banyak belanjaan biasanya tergantung level hahaha siapa kemarin ya yang bilang saya jadi lupa. Soalnya makin banyak member atau leader2nya yang dibawain oleh-oleh. Siap grak pokoknya!
ini waktu di chalong temple. Kelapa ini harganya 40 Baht

Nah ini mamanya mamo Nova (Dani Novana) juga special pake banget. Baru pertama kali ke luar negeri dan belanjaannya lumayan hahaha… (mamonya jadi lumanyunnn). Ya namanya juga pengen ngebahagiain orangtua pastinya kita maunya yang terbaik dong yaaaa.. Saya belum bisa bawa orangtua saya liburan ke luar negeri mudah-mudahan next bisa dan ibu masih diberikan kesehatan (my dream wishhh next target amennn)
Masih di Singapura. Baiklah next kita masuk ke kapal pesiar mewah yang di dalamnya ada mallnya hahaha.. (matik dehhh) belum diskon time di waktu-waktu tertentu dimana kita bisa dapat barang mewah kayak tas, jam tangan atau parfum dengan harga miring pake banget karena no tax di dalam. Jangan heran dong kalau bill tagihan udah kumpul 200 USD-300USD (pisss mbak Widya u rock!). Di kapal kita ga ada transaksi pake duit yak arena kita pakainya Costa Card dan nanti billnya terakhir kita bisa bayar pake dolar AS or credit card. Gesek terosss!
Untuk berapa banyaknya uang yang harus ditukar sih tergantung budget masing-masing yaa. Misalnya saja karena di team kita sudah dipandu miss Galuh yang cantik hihihi kira-kira berapa kali kita makan, kisaran harga makanan waktu di Singapura ya relatif terjangkau lah ya antara 5-10SGD. Kalau untuk taksi sih tergantung lokasinya juga kisaran 15-20SGD. Kemarin dari Changi ke tempat kita menginap di Lavender habis ga sampai 30SGD ya tinggal dibagi aja bertiga atau berempat satu taksinya. Trus kalau mau naik MRT kira-kira sekalinya naik cukup 2-3SGD tergantung berapa jauhnya juga sih relatif murah dan cuepet. Naik bus ya kira-kira 2SGD.Kalau untuk hostel sih hari pertama numpang tidur cuman 27SGD trus hari terakhirnya waktu itu dipesenin online kalo dirupiahin Rp 310 ribu jika saya tidak salah ingat maklum bon-bon berceceran :)
Hari pertama dan kedua kita masih di kapal baru hari ketiganya kita berlabuh di Phuket. Untuk menuju ke pantai kita harus naik semacam boat yah dari kapal. Okelah keren pokoknya. Nah untuk pergi ke beberapa tempat ini, miss Gal juga udah arrange kita sewa mobil gitu jatuhnya per orang berapa Bath ya kemarin hmm kalau dirupiahin ga ada 200 ribu pokoknya murah meriah daripada kita ambil tur di kapal pesiar yang kisarannya 50-160 USD. Itu udah dianter-anter kemana-mana termasuk juga tempat suvenirs.
Kita ada ke beberapa tempat mulai dari Big Budha, ke temple dan yang penting lagi shoppingnya ladies hahaha… Ada toko makanan khas Thailand gitu macem-macem seperti buah-buahan yang dikeringkan, kue, kacang, durian pastinya ga boleh ketinggalan tapi dalam berbagai olahan. Harganya bervariasi ada juga yang mulai kisaran 70Baht sampai 300 Baht (Thailand Baht itu kalo dikurs rupiah sekitar Rp 450 murce yaaa hehehe…) makanya belanjanya banyak disini. 
Kaos-kaos, cinderamata, pajangan, gantungan kunci, tas pun kisarannya ya segituan antara 200-300 Baht tergantung bahannya juga. Dan di tempat saya itu belanja kalau kurang pun bisa bayar pake rupiah atau dolarnya hahaha mereka aja yang itung-itung pake kalkulator dan kalo kitanya oke langsung deh transaksi. Dan bisa pake card juga pastinya. Buntutnya belanjaan segambreng dan banyak teman memutuskan membeli koper sodara2.. Tragedi koper beranak pinak yaaa jeng DianNita dan DyahFitri.. Tadinya cuman bawa 1 doang eh jadi 2 sampe 3 koper.
koper beranak
Saking masih banyaknya duit Baht yang ada di dompet sampe anak-anak punya ide buka money changer hahaha… yaaa yang kurang duit Bahtnya bisa melipir ke DyahFitri ama DianNita yaaa kayanya mb Emy juga masih banyak juga tuh Bahtnya. Ampun dahhh
Udah selesai? Owh belum dong yaaa
Masih ada Langkawi cintaaaaa… 
MRT Station
Padahal di Singapura kita juga udah borong cokelat tapi di Langkawi hasrat ini tak terbendung. Dan ternyata cokelatnya memang enak banget. Sembari berbelanja kaos, souvenirs dan minuman, ternyata masih ada juga yang membeli koper di sana. Koper disana kisaran harga 500ribuan udah dapat lumayan tapi mereknya apa kagak ngerti eike… Alamakkk piss mb Emy n Abah hahaha... Jadilah kembali dan sesampainya di Singapura sibuk menata barang bawaan di koper secermat mungkin supaya semuanya bisa masuk dan sekuat tenaga bisa tertutup (sempurna). Pake acara didudukin segala pokoknya semua jurus deh dilakuin hihihi… 
Apakah sudah selesai shoppingnya sodara2?
Ternyata balik di bandara Changi mata masih ijo sana sini liat gerai-gerai tas, souvenirs dan minuman beralkohol yang harganya bisa murcee dibanding di Indo.. 
Tips aja buat temen2 biar gak galau usahakan apa saja yang mau dibeli dan kepada siapa mau diberikan dicatat terlebih dahulu di notes jadi kita bisa memastikan biar apa yang sudah dibeli tadi tidak mubazir dan hanya memenuhi lemari saja okeeee... Happy Shopping dan ingatt belanja secukupnya.. Apa yang kita butuhkan saja yap, kalau pengen belum tentu butuh juga kaann.. Be a smart buyer yess!
Terusss sejak awal kita nukerin duit di money changer di Indonesia dari SGD, THB, ama RM sudah dikira-kira ya mau banyakin belanja dimana. Kalau kemarin sih banyakan belanja di Thailand karena kursnya murcee bingits. Lalu pisah-pisahin di amplop/dompet yang beda-beda ya biar nggak ketuker-tuker dan gampang ambilnya. Pastikan hitung betul barang yang kita ambil dan kalau perlu hitung pake kalkulator atau bisa dihitung di hapenya masing-masing kurang kembalian bisa lumanyun dehh hehehe... Kalau berniat belanja banyak, siapin tas yang bisa dilipat untuk bisa bawain belanjaan jadi nggak printil-printil (halah bahasa apa itu) bawanya.. Atau dari Indonesia bisa bawa koper yang besar diisi separo saja nah sisa tempat bisa buat tempat oleh-oleh. Ingat2 ya over bagasi gaesss..
Kalau kepepet kurang duit bisa gesek aja yang punya kartu kredit atau kaya mb Annisa pake debit Mandiri juga bisa nanti otomatislah begitu habis dari kasir dikirim notifikasi SMS kayak kita belanja biasa.
tersangka pemilik money changer
Capek belanja, duitnya sih memang udah habis yang di dompet. Tapi yang di rekening Mandiri/BRI ya masih ada pastinya soalnya member Moment diransferin tiap hari iya kann..
Temen2 yang belum join dan pengen ngerasain seperti kami ayuk bergabung dan aktif. Kalau tidak aktif ya mana mau perusahaan bayar kita. Bisnis ini bukan bisnis yang kita beli hak usaha lalu duduk diem terus dapat duit yaa.. BIG NO NO NO… 
Ada banyak yang harus kita kerjakan di awal sampai bisnis kita bener2 bisa menghasilkan passive income yang sangat lumayan. Kerja keras KERJA CERDAS klik di sini yaaa www.fiska.momenteagle.com 

Details info pls
BB 2A879BEA
WA 081325743939
FB Modesta Fiska

Senin, 04 Januari 2016

Spartan Race, Lari Penuh Rintangan Bikin Ketagihan

Aktivitas berlari menaklukkan tantangan menempuh jarak cukup panjang dengan medan berat dikelilingi hutan, sungai hingga gunung bersalju laiknya candu membuat Nadia Budiman ketagihan. Wanita asal Semarang yang kini menetap di Los Angeles California itu bahkan sudah menyelesaikan 34 kompetisi Spartan Race di sembilan negara bagian Amerika Serikat sepanjang tahun 2015.

TAK hanya butuh fisik yang kuat saja dalam kompetisi ini tetapi juga kelincahan dan strategi untuk menaklukkan obstacle atau rintangan yang tidak mudah hingga garis finish. Rintangan kawat berduri yang harus dilalui dengan merangkak, memanjat dinding kayu lebih dari 3 meter, panjat tali, mengangkat ember berisi batu atau karung pasir dalam jarak tertentu, membawa batang kayu, berguling di lumpur atau melewati sungai, bergelantungan di atas ring, menggiring ban truk, melemparkan tombak hingga melewati api mampu memompa adrenalin ribuan pesertanya.
Spartan Race yang pertama kali digelar di Vermont, negara bagian AS pada tahun 2010 itu diikuti ribuan peserta dengan tingkat kesulitan yang luar biasa. Alumni SMP Domenico Savio yang melanjutkan sekolah menengahnya di Australia dan kuliah di LA California awalnya tak begitu tertarik. Namun karena ajakan teman, perlahan Nadia yang sudah tinggal di LA selama 15 tahun terakhir itu pun jatuh cinta dengan olahraga tersebut.
''Sekitar 9 tahun lalu, semula lari biasa dulu 5 km, setelah dua tahun baru 10 km juga ikut <I>half<P> marathon sekitar 21 km baru dua tahun berikutnya ikut full marathon 42 km. Tetapi kalau disuruh lagi saya nggak mau susah banget dan sangat berat kalo harus full marathon. Sekarang setelah rutin lari stamina tubuh juga lebih fit dan sehat,'' ungkap wanita kelahiran 17 Oktober 1981 itu yang ditemui di sela liburannya di rumahnya Jalan Sembodro 2B/19 Pondok Indraprasta Semarang, baru-baru ini.
Risiko Terkilir
Dalam Spartan Race ini sebenarnya ada tiga tipe yang bisa diikuti yakni Sprint sekitar 5-8 km dengan sekitar 20 rintangan, Super berjarak antara 13-16 km dengan lebih dari 24 rintangan lalu yang terakhir adalah Beast. Kategori terakhir ini paling berat karena jaraknya bisa mencapai 19-24 km dengan jumlah rintangan sebanyak 30. Jika kita tidak bisa melalui rintangan pun akan ada penalti atau hukuman berupa 30 kali <I>burpee<P>, berupa beberapa gerakan yang didalamnya ada seperti melompat, push up dan squat jump. Mereka yang berhasil sampai garis finish dan melewati semua rintangan akan mendapatkan medali sebagai <I>finisher<P>.
Kumpulan medali ini sangat berarti bagi Nadia yang kini bekerja di salah satu perusahaan semikonduktor sebagai Application Engineer tersebut. Even lari yang diselenggarakan di berbagai negara bagian ini juga membuatnya bisa melihat tempat-tempat luar biasa lainnya selain tempat tinggalnya saat ini.
 ''Banyak tempat yang saya kunjungi, biasanya even itu sudah terjadwal rapi dan bisa dilihat di webnya Spartan. Hampir tiap weekend atau paling tidak sebulan dua sampai tiga kali ada kompetisinya. Di awal tahun kemarin saja ada empat even di Orlando selama 4 hari berturut-turut, kalau di LA setahunan kemarin hanya ada 12 race. Kompetisi ini bikin saya ketagihan terus dan terus,'' papar istri Jeffry Diwas, warga AS keturunan Filipina itu. Walaupun risikonya tinggi mulai dari lecet-lecet, terkilir, hingga patah tulang namun itu semua tak mengurangi kecintaan Nadia pada olahraga beroktan tinggi itu. Persiapan fisik hingga outfit seperti baju dan sepatu lalu pelindung kaki/tangan tak boleh ketinggalan. Selain latihan fisik secara rutin, makanan yang dikonsumsi pun juga tinggi protein dengan buah dan sayuran.
Di Indonesia, kompetisi semacam Spartan Race ini jarang digelar. Ada juga yang hampir mirip seperti even Urbanathlon yang pernah digelar di GBK Senayan belum lama ini. Namun di Amerika, Spartan Race seolah sudah menjadi semacam lifestyle yang diikuti berbagai kalangan dan tingkatan usia bahkan mereka yang mengalami keterbatasan fisik. Mantan tentara yang cacat fisik kehilangan tangan atau kaki akibat perang misalnya, banyak juga yang berpartisipasi dalam even ini.
''Ada beberapa teman di Indonesia bahkan harus pergi ke Singapura atau ke negara lain untuk bisa mengikuti even itu. Tapi yang saya suka karena kalau di AS kita berkompetisi di alam yang masih alami dengan pemandangan yang indah dan medannya berbeda, tidak sekadar hanya di stadion yang pastinya akan berbeda situasinya jika kita berlari di hutan misalnya atau seperti di Colorado dimana kita merangkak di atas salju atau melintasi sungai glacier. Sangat menyenangkan,'' imbuh putri tunggal pasangan Wiek Agus Budiman dan Edith Suganda. (Modesta Fiska-)

Pics by Nadia Budiman
Thanks Nad for sharing!


www.suaramerdeka.com
my business