Rabu, 02 Desember 2015

Budidaya Wheatgrass Yuk! Rumput Gandum Kaya Manfaat

KEBERADAAN rumput gandum atau wheatgrass di Semarang belum terlalu populer. Padahal tanaman ini kaya dengan manfaat karena kandungan mikronutriennya yang tinggi diantaranya seperti zat lisin, kalsium, asam amino, protein dan vitamin C.
Tingginya kandungan klorofil juga membuat wheatgrass memiliki efek alkalizing dan detoksifikasi yang kuat pada tubuh.
Membudidayakan wheatgrass sebenarnya tidak terlalu sulit dan media yang dibutuhkan untuk tanaman bisa memanfaatkan barang-barang yang ada di rumah kita. Menurut Edith Budiman, pembudidaya wheatgrass dari Semarang, untuk menanamnya diperlukan biji yang berkualitas bisa didapatkan di lokal ataupun diimpor dari berbagai negara seperti Australia.
Langkah pertama, bijinya direndam dan diremas-remas lalu didiamkan selama lima jam. Ganti air kembali diremas-remas  kemudian direndam dua jam.Penggantian air yang ketiga kalinya tidak perlu diremas karena sebagian sudah keluar kecambahnya.
Lalu siapkan tempat semaiannya yang sudah dibiarkan semalaman yang diisi pupuk organik dari dedaunan. Isian ini bisa kita buat sendiri dengan sekam bakar empat bagian lalu cocopeat (serabut kelapa yang dikerok) dicampurkan. Sebelumnya cocopeat harus dicuci terlebih dahulu supaya zat taninnya keluar. Semaian ditutup kertas koran dan dibasahi tetapi tidak boleh terlalu banyak air lalu dibungkus plastik.
Di hari keempat, biasanya sudah keluar daun 3 cm. Setelah hari keempat, kita perlu menjemurnya mulai pukul 06.00-10.00 kemudian diangin-anginkan di teras. Tanaman perlu disemprot lembab saja jangan sampai terlalu banyak air. Pada hari ke 10 atau ke-13 barulah kita bisa memanennya. Saat itu tinggi wheatgrass diatas 10 cm-12 cm.
Selanjutnya tanaman dipotong dengan gunting dan sisakan sekitar 2 cm. Masih bisa dipanen tapi tentu kualitasnya sedikit turun dari yang pertama.
Eits, jangan dibuang ya, sisa daun dan akarnya tadi setelah panenan kedua bisa dijadikan kompos sedangkan tanahnya bisa dijemur hingga kering dan dipakai lagi. Cukup tambahkan sedikit pupuk daun maka media baru untuk penanaman wheatgrass  bisa kita miliki. Lalu berapa sih harga bijinya?
Menurut Edith yang juga pemilik Nadine Hydroponik organik di Jalan Sembodro 2B/19 Pondok Indraprasta ini, harga biji wheatgrass sekitar Rp 50 ribu/kg untuk lokal. Namun jika harus mendatangkan dari Australia maka sekilogram bisa mencapai Rp 170 ribu.
Kembali pada segudang manfaatnya, wheatgrass yang bisa kita jus tadi mengandung 70% klorofil atau zat hijau tanaman yang dapat membantu membangun kembali sel darah merah serta mencegah penyakit kanker.
Kandungannya itu juga bisa membantu menstabilkan tekanan darah. Klorofil juga bersifat antibakterial yang dapat digunakan sebagai penyembuh alami melindungi tubuh dari radikal bebas serta penyakit kardiovaskuler.
”Saya ingin mengenalkan wheatgrass kepada masyarakat khususnya di Semarang karena relatif mudah menanamnya dan manfaat bagi kesehatan luar biasa. Jika ingin belajar saya siap membantu secara gratis,” ujar Edith Budiman. (Modesta Fiska)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar