Mungkin angin yang berhembus itu sudah lelah
saat kutanyakan padanya kapan kautiupkan sekali lagi
setangkup nafas yang memberiku kehidupan
Mungkin pula ombak lautan yang memecah karang itu
kehabisan kata untuk memeluk riak gelombangnya
hilang ... hingga tak ada lagi kehidupan di atasnya
Sesekali layarnya mengembang tercerabut dari penyangganya
Oleng tak beraturan lalu membentur karang
saat itu hari sudah malam tapi bintangpun tak pula bersahabat
Kau coba berdiri dalam perahu layarmu
Memegang erat ujung-ujungnya dengan cekatan
meraihku dalam sebuah ikatan
supaya kita tak lagi jatuh dalam garangnya ombak lautan
Entah kali keberapa aku terlempar jauh dalam pekatnya badai malam itu
Percuma kuhitung karena kukira ku takkan selamat
Tapi kau yakinkanku ''badai pasti berlalu''
Yap, badai itu akan berlalu
Kaurengkuh aku dalam kepastianmu
Kau ciptakan sebuah taman surga yang akan menaungiku
Bukan dengan harta berlimpah, tapi cinta yang terus merekah
Berjalan menuju dunia baru
Sembilan Mei sudah berlalu
Kau aku dalam ''praoe lajar'' biru
Desember kini...
Kembangkan layarnya!
Ambil jangkar dan putar arahnya
Ku ingin ke utara
Sbab selatan tak lagi pantas untuk ditinggali
Segeralah, kita harus pergi...
Semarang, 6 Desember 2009
setangkup nafas yang memberiku kehidupan
Mungkin pula ombak lautan yang memecah karang itu
kehabisan kata untuk memeluk riak gelombangnya
hilang ... hingga tak ada lagi kehidupan di atasnya
Sesekali layarnya mengembang tercerabut dari penyangganya
Oleng tak beraturan lalu membentur karang
saat itu hari sudah malam tapi bintangpun tak pula bersahabat
Kau coba berdiri dalam perahu layarmu
Memegang erat ujung-ujungnya dengan cekatan
meraihku dalam sebuah ikatan
supaya kita tak lagi jatuh dalam garangnya ombak lautan
Entah kali keberapa aku terlempar jauh dalam pekatnya badai malam itu
Percuma kuhitung karena kukira ku takkan selamat
Tapi kau yakinkanku ''badai pasti berlalu''
Yap, badai itu akan berlalu
Kaurengkuh aku dalam kepastianmu
Kau ciptakan sebuah taman surga yang akan menaungiku
Bukan dengan harta berlimpah, tapi cinta yang terus merekah
Berjalan menuju dunia baru
Sembilan Mei sudah berlalu
Kau aku dalam ''praoe lajar'' biru
Desember kini...
Kembangkan layarnya!
Ambil jangkar dan putar arahnya
Ku ingin ke utara
Sbab selatan tak lagi pantas untuk ditinggali
Segeralah, kita harus pergi...
Semarang, 6 Desember 2009
dedicated to husband and father of my two daughters
Happy Father's Day
Tidak ada komentar:
Posting Komentar